Build Your Networking

Sulit memulai percakapan?
Merasa sendiri di tengah keramaian?

Sekedar sharing aja untuk kalian yang merasa sulit beradaptasi. Ini kisahku sendiri.

Keras kepala atau bodoh? Mungkin itu adalah aku.
Tiga kali gagal dalam mengikuti ujian masuk ptn aku tetap bersikeras dengan pilihanku, sebenarnya bukan karena universitasnya tapi lebih kepada jurusannya yang hanya ada satu-satunya se-asia tenggara inilah yang membuat aku tetap bertahan.
Tapi aku tahu, aku gagal karena aku hanya memiliki mimpi yang tinggi tanpa di iringi dengan usaha yang sama kerasnya.
Mungkin aku memang belajar siang malam, tapi tentu itu belum cukup untuk meraih satu dari tiga puluh bangku saja yang tersedia.
Aku tidak pernah menyesal karena memilih jurusan ini walau sebenarnya sebelum aku memilihnya aku tahu kemungkinan aku tidak akan di terima, tapi sungguh, aku tidak sedang berbual, aku benar-benar tidak pernah menyesalinya. Itu karena aku sudah mempersiapkan mentalku jauh sebelum hari aku memilihnya.

Aku sekarang sedang menempuh pendidikan diploma 3 jurusan teknik komputer di salah satu perguruan tinggi swasta. Walaupun tempatku menimba ilmu sekarang ini jauh tidak sesuai dengan harapanku dan keluarga, tapi aku tidak pernah menyesal, bahkan aku sangat bersyukur karena mungkin dari ribuan orang yang sama gagalnya denganku saat menempuh jalur seleksi ptn hanya sedikit dari kami yang tetap bisa tersenyum seperti biasanya, dapat melanjutkan sekolah dan tidak terpuruk pada penyesalan dalam sumur kegagaglan. Ada kebanggaan tersendiri bagiku di tempatku belajar sekarang ini, walau mungkin ini hal sepele tapi ini juga yang menjadi salah satu penyemangatku dalam belajar. Aku adalah satu-satunya mahasiswi dari 38 orang yang belajar di kelasku, ya benar, aku adalah satu satunya wanita di kelasku, 37 yang lainnya adalah mahasiswa/laki-laki dan semua dosenku beserta asisten dosennya juga berasal dari kaum adam. Kenapa aku bangga? Aku bangga karena walaupun aku wanita satu-satunya di kelas tapi aku mampu bersaing dengan mereka para mahasiswa. Yup, setidaknya di semester satu lalu aku mendapat ipk yang cukup memuaskan dengan kondisiku yang juga sambil bekerja. Setidaknya bagiku itu adalah upah atas perjuanganku selama ini, tapi bukan berarti perjuangan ini sudah selesai, mungkin aku baru saja menjalankan 1/4 dari sisa kehidupanku dan itu berarti masih ada 3/4 lagi sisanya. Tapi inilah caraku membuktikan kehadiranku.

Tantangaku selanjutnya adalah untuk bisa menjadi bagian dari kelas itu, yup aku harus mulai membangun networking karena sejujurnya aku bukan seseorang yang dengan mudah dapat memulai percapakan dengan seseorang, tapi itulah tantangannya.

Comments

Popular posts from this blog

Apa yang salah dengan nilai 0?

Membuat Progress Bar dengan C++

Resensi Film Negeri 5 Menara