Maaf
Menjadi seorang kakak ternyata bukan hal yang mudah, aku tahu karena akupun mengalaminya.
gambar diambil dari http://cdn.buzznet.com/assets/users16/julidoubt/default/itachi-uchiha-sasuke-uchiha--large-msg-123923823773.jpg
9 Juni 1999, saat itu untuk kali pertama aku mendengar suara tangisnya, suara pertama
yang ia keluarkan untuk menyapa dunia seolah berteriak "Aku sudah terlahir, sambutlah aku.", sulit rasanya untuk dapat menerima kenyataan bahwa di masa depan ia akan menjadi seseorang yang selalu ada berdampingan denganku, disaat semua terbiasa kamu miliki sendiri sekarang aku harus membaginya, perhatian orang tua yang dulu hanya tertuju padaku sekarang tak lagi sama, ada kalanya aku harus mengalah saat memiliki keinginan dan membiarkan dia untuk memiliki apa yang diinginkannya terlebih dahulu.
yang ia keluarkan untuk menyapa dunia seolah berteriak "Aku sudah terlahir, sambutlah aku.", sulit rasanya untuk dapat menerima kenyataan bahwa di masa depan ia akan menjadi seseorang yang selalu ada berdampingan denganku, disaat semua terbiasa kamu miliki sendiri sekarang aku harus membaginya, perhatian orang tua yang dulu hanya tertuju padaku sekarang tak lagi sama, ada kalanya aku harus mengalah saat memiliki keinginan dan membiarkan dia untuk memiliki apa yang diinginkannya terlebih dahulu.
Tapi ternyata itu semua hanya ketakutanku saja, berbagi tak sesulit yang dikhayalkan, bahkan kini aku bangga memilikinya, bukan karena prestasi atau piala yang dimilikinya, tapi aku bangga memilikinya atas kesabaran yang dimilikinya, atas kasih sayang yang ia berikan.
Aku bukan sosok kakak yang baik untuknya dan aku sadari itu, caraku memperlakukannya terlalu keras, seperti seorang komandan kepada anak buahnya itulah caraku meminta tolong, mungkin dibandingkan dengan minta tolong itu jauh lebih mirip seperti memerintah, tapi ia tetap sabar menghadapiku, selalu ada kado saat ulang tahunku disaat aku sendiri tak mengingatnya, kado yang dia beli dengan mengumpulkan uang jajannya sejak lama.
Aku benar-benar bersyukur memilikinya, karena ia kini aku punya tujuan yang lebih baik dalam berusaha menggapai apa yang aku harapkan, karena alasanku untuk menggapai citaku bukan hanya karena demi mewujudkan keinginan pribadiku tapi juga untuk memberikan kehidupan yang lebih baik untuknya dan untuk menunjukkan kalau aku ternyata tak terlalu buruk untuk menjadi seorang kakak
Tapi aku masih belum mampu mengontrol rasa kasihku sebagai seorang kakak padanya, sering aku menentukan langkah yang harus diambilnya, overprotectif karena aku takut akan masa depannya jika ia sampai salah mengambil keputusan, mungkin aku telah merenggut kebebasannya, dan akulah yang menciptakan sifatnya yang sekarang, kini ia menjadi sosok yang taku untuk berpendapat dan takut bila harus menghadapi sesuatunya sendirian, aku menyesal dan Kakak minta maaf. Aku takut kelak kamu menjadi sosok seperti sasuke karena aku terlalu menyayangimu seperti seorang Itachi. Sekali lagi maafkan aku
Comments
Post a Comment
Mohon kritik dan sarannya :-)